Wisata Kuliner Legenda Kertosono |
Pertama kali mendengar tentang warung sate gulai mbah wo dari sahabat karib
saya, namanya Wahyu DC anak jakarta utara, Saya pun penasaran dan mencoba mencarinya.
Bayangan saya bakalan ada seorang
kakek-kakek yang akan menyambut saya saat saya datang ke sana, namun siapa
sangka, setibanya di warung tersebut terdengar suara wanita menyabut saya
dengan suara lembutnya. “Sugheng rawuh mas, ngersake menopo” sapanya. Seketika
saya pun terkaget bukan main. Ternyata bayangan saya seratus persen keliru.
Bukan kakek-kakek yang menyambut kedatangan saya di warung tersebut melainkan
seorang wanita. Yah lumayan deh buat obat ngantuk habis perjalanan dari kota
solo ke kertosono hahaha.
Warung sate gulai mbah wo kertosono ini, meskipun telah
berdiri sejak tahun 40an, usianya sudah lebih dari 70 tahun. Tapi bentuk, tata ruang dan penyajiannya masih sama
seperti dahulu. Saat melangkahkan kaki masuk ke warung tersebut anda akan
menjumpai dua buah kursi panjang dan meja yang melingkar berbentuk L. Sang
penjual duduk di ruangan dibalik meja tersebut sambil dengan ramahnya sesekali
menyapa dan bersenda gurau dengan para pembeli. Tembok berwarna hijau dan
hiasan botol softdrink yang menempel di dinding tersebut membuat anda kembali
kedalam suasana tahun 80an.
Tanpa banyak basa-basi dan dengan gaya cool, saya pun
menjawab “Pesan nasi campur sate gule nya mbak, minumnya jeruk panas”. Tampak
sang wanita terlihat terpesona dan tergila-gila dengan saya #ngarepmodeon
hahaha. Becanda gan, yang benar, sebelum saya pesan saya tanya dulu menu apa
yang ada di situ T_T.
Si mbak penjual sate gule tersebut langsung mengiyakan
pesanan saya dan dalam waktu yang relatif singkat satenya pun selesai di bakar.
Saya pun asyik memperhatikan aktifitas mbak penjual sate gule di warung sate
gulai mbah wo itu dalam meracik masakan yang saya pesan, unik sekali dan
menurut saya, menu ini memang berbeda dan baru saya temui di sini, di warung
sate gulai mbah wo kertosono.
Tak butuh waktu lama, hidanganpun selesai diracik dan siap
di hidangkan. Aroma bakaran sate kambing dan aroma gulai yang sedap menyatu
membuat perut saya semakin keroncongan hahaha.
“Cara makannya di aduk dulu mas!” kata sang wanita penjual
sate kambing gulai mbah wo. Saya pun tersenyum manis ke arahnya (jiahahaha) dan
mengambil potongan jeruk nipis lalu meneteskan airnya ke dalam mangkuk sate
gule saya. Setelah itu saya aduk nasi sate gulai tersebut sesuai dengan saran
sang wanita penjual sate kambing mbah wo.
Sendokan pertama pun siap saya lahap. Ketika nasi sate gule
itu mendarat di lidah saya, Mmmmm... Citarasanya benar-benar unik. Gulai
kambing panas yang gurih, dicampur dengan nasi dan sate kambing yang diberi
saus kacang dan kecap, lalu di beri sambal serta sedikit irisan jeruk nipis benar-benar luar-biasa, rasanya benar-benar mantap. Gurih, manis, sedikit spicy namun terasa segar! Unik.
Benar-benar saya nikmati tiap sendoknya yang begitu sedap hehe.
Itulah pengalaman saya menikmati
wisata kuliner legenda kertosono nasi campur sate gulai mbah Wo.
Enak polll! Very recommended!Sampai ketemu lagi di wisata kuliner berikutnya!
Salam Travellpreneur!
Wuiiiiihhhh, jadi laperrrrr. Perporsi berapa tuh gan?
BalasHapusMurah gan, Nasi campur sate gulainya cuma Rp 10.000/porsi. Maknyus!
Hapusdimana lokasinya? koq nulis artikel ga ada alamat lengkapnya ya?
BalasHapus